Jumat, 04 Desember 2009

Mesin produksi dan stok bahan baku/jadi









Foto demplot jagung Demp 2 lok berbeda




foto demplot jagung Demp 1







Dukungan Pemda Lampung tengah terhadap Pupuk mineral organik ini

cek

________________________________________
Copyright © 2003 Lampung Post. All rights reserved.
Rabu, 25 Februari 2009


PERTANIAN: Lamteng Miliki Pabrik Pupuk Organik
GUNUNGSUGIH (Lampost): Sekkab Lampung Tengah (Lamteng) Musawir Subing meminta dinas terkait mendukung pengembangan pupuk organik dan pupuk kompos, menyusul keberadaan pabrik pupuk mineral organik di Kampung Tanjungjaya, Kecamatan Bangunrejo.
Saat meninjau pabrik pupuk tersebut di dua lokasi, masing-masing di Kampung Tanjungjaya, Bangunrejo, dan Kampung Bumijaya, Kecamatan Anak Tuha, kemarin (24-2), Musawir mengatakan keberadaan kedua pabrik pupuk untuk menanggulangi keluhan petani yang selalu kekurangan bahan penyubur tersebut.
Pasalnya, berdasarkan penetapan alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Lampung Tengah TA 2009. Untuk urea hanya dijatah 47.61 ton, superpose 5.048 ton, ZA 1.014 ton, NPK 12.864 ton, dan pupuk organik sebanyak 300 ton.
Menurut Musawir, dengan memproduksi pupuk organik diharapkan petani dapat memenuhi kebutuhan akan pertanian mereka. Produksi pupuk kedua pabrik tersebut, ujarnya, telah diuji coba melalui laboratorium Unila. Sehingga, tidak perlu diragukan lagi kualitasnya.
"Produksinya melebihi kebutuhan untuk Lampung Tengah karena pesanan dari luar Lampung pun bisa dilayani," kata dia.
Dari kunjungannya di Koperasi Serba Usaha didapat keterangan bahwa pupuk organik yang diproduksi bahan bakunya berasal dari daerah sendiri, seperti batu alam, kulit kerang, tai loro (tahi kampret), mil (tahi gergaji). Setiap pabrik mampu memproduksi pupuk hingga 3,5 ton per hari.
"Produksi pupuk di Kampung Tanjungjaya kini sudah merambah ke Kabupaten Tulangbawang, Lampung Utara, dan beberapa kabupaten lain di Lampung," ujarnya. Selain menggunakan bahan alami, pihak koperasi menambahkan unsur nitrogen dari luar daerah.
Ia menyayangkan keberadaan pabrik pembuat pupuk organik mineral itu belum banyak diketahui petani Lampung Tengah. Ini disebabkan kurangnya sosialisasi di tingkat petani. Guna pengembangan pemasaran, Pemkab Lampung Tengah menyatakan siap membantu pengurusan izin usaha melalui Dinas Perdagangan.
Usai meninjau pabrik pembuatan pupuk organik mineral, Sekkab berkunjung ke Kampung Bumijaya tempat berdirinya pembuatan pupuk kompos yang memanfaatkan batang padi, jagung, dan pelepah kelapa sawit yang dihancurkan dengan menggunakan mesin penghancur. Mesin tersebut diperoleh dari bantuan pemerintah melalui APBN.
Untuk saat ini, produksi pupuk kompos baru dimanfaatkan petani sekitar Kampung Bumijaya. n LUT/D-2